Bersyukurlah

BERSYUKURLAH

Allah selalu punya rencana yg terbaik buat kita. Segala sesuatu yang kita alami semua atas takdir Allah. Teringat dengan perjuangan masuk kuliah.

Saat SMA kelas 3 alhamdulillah diberikan kesempatan Allah untuk dpt snmptn undangan, punya rencana utk kuliah juruasan fisika krn suka banget waktu itu. Dipilihlah pend fisika di unj krn jaraknya yg tdk terlalu jauh dr rmh.

Namun, saat yg bersamaan dapat info kalau ada tmn sekelas pilih jurusan dan kampus yg sama. Guru BK memberitahu kalau ada 2 siswa dr sekolah yg sama dan memilih jurusan serta kampus yg sama, yg diterima hny 1 org yg nilainya terbesar. Aku kroscek lah nilai temenku itu. Ternyata nilainya lbh tinggi beda 2 angka. duh gimana nih , batinku yg mulai panik.

Ku coba utk nego dgn teman yg memilih pilihan yg sama itu. Dia tetep keukeuh utk milih pend fisika di unj. Padahal saat itu dia habis mengikuti olimpiade biologi. "Ga sinkron dong, seharusnya dia milih biologi" batinku kesal. Saat itu aku kecewa, coba utk konsultasi dgn guru BK. Beliau menyarankan utk di kampus bogor saja.

Aku tau, kedua orgtua pasti tdk setuju kalau kuliah di luar kota. Coba utk merayu org tua, akhirnya ayah menyetujui, namun ibu sebenernya berat. Esoknya aku daftar dgn pilihan jurusan yg sama di kampus bogor.

Saat itu aku pd sekali, krn nilaiku yg cukup baik dan memilih jurusan yg passing grade nya rendah saat itu. Ala kulli hal, aku tidak diterima. Sedih sekali rasanyaa, kecewa. Namun, melihat tmn2 yg tdk dpt mendapatkan snmptn undangan, merenung. Bersyukur da, dpt kesempatan snmptn undangan. Cb liat byk tmn yg lain blm dpt kesempatan itu. Kudu kuat dan sabar emang.

Ambil kesempatan snmptn tulis. Coba lagi pilih pend fisika di kampus jakarta. Bangkit lagi, atihan soal terus, tiap hari baca2 ulang.
*Qodarullah* saat hari H, ternyata mendapat ruang tes yg krg nyaman ditambah perut yg kurang bersahabat. Buyarlah konsentrasi. Pasrah. Entah benar atau salah jawaban soal itu dikerjakan.

Hari pengumuman tiba. Ternyata masih tidak lolos. *Sediih* banget rasanya, *kecewa* berat. Sampai malu masuk rumah dan ceritain ini ke orang tua. Diluar rumah nangis sendirian. Bingung mau cerita, rasanya belum bisa jd anak berbakti.

*Lagi-lagi harus banyakin tabah dan kuat.* Berusaha bangkit. Dapat info dr teman, ternyata ada jalur masuk kuliah lagi, UMB.

Sedikit lebih lega. Menggali info tentang UMB. Berdua sama temen buat email untuk daftar. Sampai gagal daftar berkali2. *Sabaar sabar, coba lagi.* Kaget mengetahui bahwa jalur UMB di kampus negeri jakarta, tidak membuka semua jurusan salah satunya yang aku dambakan, yaitu pend fisika. *Kecewa lagi.* Tapi apa daya, harus dicoba supaya bisa kuliah di kampus negeri karena biaya yang lebih murah. Aku harus menyeberang jurusan. SMA ipa, dan sekarang kuliah harus memilih IPS. *Sabar lagi.* Dipilihlah 5 jurusan, urutan pertama pgsd karena paling _mending_ dr semua pilihan jurusan yg ada.  Sama sekali _ga ngebayang_ gimana nantinya jadi guru sd. Asal pilih aja.

*Bangkit lagi, harus lebih luas lagi sabarnya.* Pinjem sana sini buku ips karena _nyebrang_ jurusan. Saat itu sedang puasa. Dan waktu tes tinggal 3 minggu lagi sejak pendaftaran. Pusing, karena harus belajar dari awal. Meskipun diri lemas karena sedang berpuasa, ditambah harus membagi waktu dengan sholat tarawih dan ngaji di masjid. Belajar seadanya, buka2 lembar buku, tetap saja tidak kekejar semua buku dibaca. Latihan soal apalagi, bingung mau isi apa.

Ada seorang teman yg memberikan soal UMB thn lalu. Kucoba untuk mengerjakan soal itu, dan harus ke warnet, siang2 dalam kondisi berpuasa saat itu. Berat rasanya. Berdoa siang malam, supaya dilancarkan dan biaa lolos.

Hari H tes pun tiba. Berangkat ba'da sholat subuh dr bekasi karena tempat tes berada di jakarta. Aku memilih 2, tes ipa dan ips. Namun diprioritaskan mendapatkan pilihan pertama yaitu pgsd (ips). Tes dimulai dr soal2 ipa, yang rasanya susah sekali.

Kemudian dilanjut dengan tes soal ips, yg saat itu waktunya siang ba'da zuhur. Udah lemes, lapar, haus, campur aduk. Harus berpikir dan berjuang keras mengerjakan soal ips ini. *Qodarullah,* soal2 ips nya ada yg sama seperti soal dr temen yg kukerjakan siang2 di warnet. Bisa dijawab dengan baik.

Ada juga soal yg jawabannya aku teringat dr acara televisi yg tidak sengaja ku tonton waktu itu.
Masya Allah.. *Alhamdulillah besyukur..* Saat itu aku merasa diberi kemudahan oleh Allah untuk mengerjakan semua soal, *dibalik kesulitan, ada kemudahan.*

Berdoa terus sepanjang hari sampai pengumuman tiba. Daaan alhamdulillah aku lolos tes. Seneng banget terima kasih ya Allah. Esoknya daftar ulang ke kampus. Kaget. Ternyata bayaran kuliahku cukup mahal. Bingung bagaimana bayaran nanti, kasihan sama orang tua. Namun apadaya, aku harus tetap berkuliah.

Masa ospek kujalani. Pinjam sana sini untuk bayaran kuliah. Hingga di semester 3 aku mendapatkan beasiswa dan bisa membantu meringankan beban orang tua. Alhamdulillah..
Mendapat info bahwa jurusan ku ini menjadi jurusan favorit yg banyak diminati. 1:70, 70 siswa memperebutkan 1 bangku kuliah. Luar biasa. *Bersyukur sekali* Allah menjadikanku masuk jurusan yg saat ini menjadi favorit.

*Rencana Allah selalu indah dan terbaik, hanya kita yg harus bersabar dan bersyukur menjalaninya.*

_NMR_
17-03-17

Komentar